SII (System of Information Integration)
A.
PENDAHULUAN
Berkembangnya era pasar bebas hampir di seluruh negara di
dunia, mendorong banyak perusahaan untuk lebih giat lagi. Sudah banyak
perusahaan yang juga gulung tikar di era tersebut dan ada juga yang melakukan
rekonstruksi maupun merger dengan perusahaan lain agar tidak terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan. Namun bukan berarti dengan ada nya rekonstruksi dan
merger berarti tidak ada kendala. Banyak kendala yang akan terjadi, salah
satunya ialah ego dari perusahaan yang lebih besar. Nah atas dasar itulah maka lahirlah
SII (Strategy of Information Integration).
Apa itu SII?
SII merupakan strategi pengintegrasian sistem baik saat
melakukan merger ataupun rekonstruksi perusahaan. SII juga merupakan solusi
agar saat mengintegrasikan antara perusahaan besar dengan perusahaan kecil
seimbang atau sesuai porsinya. Biasanya perusahaan menggunakan SII ini saat
sudah tidak ada jalan lain lagi kecuali menggunakan ini. SII memiliki enam
tahap dalam pengintegrasiannya.
B.
LANDASAN TEORI
Pengertian SII menurut para ahli :
Menurut
Alfred Chandler:
The determination of the basic long-term
goals and objectives of an enterprise, and the adoption of courses of action
and the allocation of resources necessary for carrying out these goals.
Menurut
James Brian Quin:
The pattern or plan that integrates an
organization’s major goals, policies, and action squences into a cohesive
whole.
Menurut
William F. Glueck:
A unified, comprehensive, and integrated
plan designed to ensure that the basic objectives of the enterprises are
achieved.
Menurut
Henry Mintzberg:
A pattern in a stream of decisions or
actions.
Menurut
Wikipedia:
A long term plan of action designed to
achieve a particular goal, most often “winning”.
Kutipan
dari buku Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer, Strategik di Tengah
Operasional / J. Hutabarat dan M. Huseini, dikatakan bahwa:
Dalam bidang manajemen, definisi mengenai
strategi cukup beragam dan bervariasi dari beberapa ahli dan pengarangnya.
Gerry Johnson dan Kevan Scholes (dalam buku “Exploring Corporate Strategy”)
misalnya mendefinisikan strategi sebagai arah dan cakupan jangka panjang
organisasi untuk mendapatkan keunggulan melalui konfigurasi sumber daya alam
dan lingkungan yang berubah untuk mencapai kebutuhan pasar dan memenuhi harapan
pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Menurut
Henry Mintzberg :
mendefinisikan strategi sebagai 5P, yaitu:
strategi sebagai PERSPECTIF, strategi sebagai POSISI, strategi sebagai
PERENCANAAN, strategi sebagai POLA kegiatan, dan strategi sebagai “PENIPUAN”
(Ploy) yaitu muslihat rahasia.Sebagai Perspektif, di mana strategi dalam
membentuk misi, misi menggambarkan perspektif kepada semua aktivitas. Sebagai
Posisi, di mana dicari pilihan untuk bersaing. Sebagai Perencanaan, dalam hal
strategi menentukan tujuan performansi perusahaan. Sebagai Pola kegiatan, di
mana dalam strategi dibentuk suatu pola, yaitu umpan balik dan penyesuaian.
Tahap - Tahap SII
Exploit
Local Capabilities
Pada tahap
ini, yang perlu dilaksanakan adalah melakukan pengembangan maksimal terhadap
kapabilitas sistem informasi masing-masing organisasi. Tujuan dari dilakukannya
tahap ini adalah untuk memahami secara sungguh-sungguh batasan maksimal
kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan
operasional organisasi yang bersangkutan – baik dilihat dari segi keunggulannya
maupun keterbatasannya.
Conduct Soft
Integration
Pada setiap
kerjasama atau kolaborasi dua atau lebih organisasi kerap mendatangkan
kebutuhan baru. Dan ketika kebutuhan bersama ini muncul, seringkali tidak dapat
dipenuhi oleh sebuah sistem informasi yang dimiliki salah satu anggota konsorsium.
Pada saat kebutuhan baru ini berhasil didefinisikan secara jelas, masing-masing
organisasi melalui wakilnya berkumpul dan berdiskusi bersama untuk mencari
jalan keluar pemenuhan kebutuhan yang ada. Pada saat inilah sebenarnya hakekat
”integrasi” telah dilakukan. Secara teknis yang biasa dihasilkan adalah ide-ide
solusi dalam bentuk penambahan sejumlah entitas atau komponen sebagai jembatan
antara satu sistem dan sistem lainnya tanpa harus merusak masing-masing sistem
informasi yang telah dianggap baik bekerja oleh setiap organisasi yang ada.
Keluaran sesungguhnya dalam tahap ini adalah kepercayaan dan kesadaran akan
perlunya kerjasama untuk memecahkan solusi.
Share
Common Resources
Langkah
berikutnya adalah melakukan evaluasi seberapa efisien dan optimum solusi yang
telah di dapat berhasil dibangun, terutama dalam kaitannya dengan pemanfaatan
beraneka ragam sumber daya organisasi. Sekali lagi para wakil dari
masing-masing organisasi akan berkumpul dan melihat bahwa banyak peluang untuk
meningkatkan kinerja solusi yang dihasilkan jika dan hanya jika adanya
”sharing” atau pola berbagi pakai antar sumber daya teknologi informasi yang
dimiliki masing-masing organisasi. Keluaran terpenting dari tahap ini adalah
mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional ke
ide-ide brilian yang dipandu oleh pemikiran rasional.
Redesign
Process Architecture
Mencari
solusi dengan berbekal berbagi pakai sumber daya biasanya dapat dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan pemilik kepentingan internal. Di sinilah tahap penentu
integrasi diuji kembali, karena yang akan terlibat adalah pimpinan nomor satu
dari masing-masing organisasi. Keluaran dari tahap terberat ini adalah
kesepakatan untuk melakukan kolaborasi secara lebih jauh, yaitu dengan
memperhatikan nilai (atau value) dari pemegang kepentingan utama dari seluruh
organisasi yang berkolaborasi. Ragam proses baru inilah yang akan menjadi cikal
bakal atau embrio arsitektur sebuah sistem informasi terintegrasi yang
dimaksud, yang merupakan penjelmaan ”secara tidak sadar” kumpulan sistem
informasi organisasi beragam yang ada.
Optimise
Network Infrastructure
Rancangan
beraneka ragam proses baru yang dihasilkan pada tahap sebelumnya tidaklah akan
berjalan secara efektif, efisien, optimal, dan terkontrol dengan baik apabila
secara fundamental tidak dilakukan penyesuaian terhadap infrastruktur
organisasi yang ada – dalam hal ini adalah arsitektur sistem informasi
terintegrasi yang dimiliki. Keluaran dari tahap optimaliasi ini adalah sebuah
sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani kepentingan
vertikal maupun horisontal. Dan tentu saja yang tidak kalah pentingnya, yaitu
semakin eratnya relasi antar organisasi yang berkolaborasi setelah melewati
sejumlah tahap sebelumnya.
Transform
Organisation Landscape
Tahap
terakhir yang akan dicapai sejalan dengan semakin eratnya hubungan antar
organisasi adalah transformasi masing-masing organisasi. Transformasi yang
dimaksud pada dasarnya merupakan akibat dari dinamika kebutuhan lingkungan
eksternal organisasi yang memaksanya untuk menciptakan sebuah sistem organisasi
yang adaptif terhadap perubahan apapun.
C.
ANALISIS
Pengertian dari SII disini adalah strategi
pengintegrasian sistem baik saat melakukan merger ataupun rekontruksi
perusahaan. Menurut saya SII bisa dikatakan sebagai solusi antara perusahaan
besar maupun perusahaan kecil agar pada saat berintegrasi keduanya seimbang
atau sesuai porsinya atau tidak berat sebelah. Dengan demikian pada saat merger
perusahaan-perusahaan kecil bisa mengembangkan perusahaan miliknya menjadi
efisien dan juga kuat dalam permodalan sehingga bisa bersaing dengan perusahaan
besar baik di nasioal maupun internasional.
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar